Kemajuan Rakyat, Bekasi
Pekerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang di kerjakan di Kampung Rengas Sepuluh Rt 002/006, Desa Laban Sari, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawab Barat, diduga tumpang tindih dengan bangunan yang lama dari anggaran Dana Desa tahun anggaran 2020, belum jelas anggaran apa yang lagi di kerjakan Desa. Senen ( 28/12/2020)
Demi memperkaya diri, pekerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) di kerjakan tumpang tindih oleh oknum pelaksana yang nakal tidak dilakukan pembongkaran batu yang lama dan anggaran Dana Desa (DD) yang kurang jelas anggaran apa yang sedang di kerjakan oleh oknum Desa.
Awak media dan tim investigasi divici Dpn Lsm-Kampak-RI, mencoba menemui salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya,” saya juga tidak tau anggaran apa yang di kerjakan katanya si anggaran Desa pa, saya heran pa, dengan pekerjaannya bahwa pekerjaan tersebut batu yang lamanya tidak dibongkar langsung ditimpah dengan batu yang baru, lebih parahnya lagi ada batu yang lama langsung di ceplok ama adukan tanpa dibongkar. Kata warga
Di tempat yang sama Yusuf Supriatna ketua divici investigasi dpn LSM-KAMPAK-RI (Lembaga Swadaya Masyarakat Komite Anti Mafia Peradilan dan Anti Korupsi Republik Indonesia),” mengatakan kepada awak media Kemajuan Rakyat.id, jelas bangunan TPT tersebut diduga sengaja ditindihkan kebangunan yang lama tidak dilakukan pembongkaran terlebih dahulu.
Masih Yusup, sangat miris pada saat saya investigasi kelokasi kegiatan pembangunan TPT tingginya hanya 60 cm, yang saya temukan seperti tidak adanya papan nama kegiatan dan kondisi fisik banyak batu lama yang tidak dibongkar, tambal sulam kuat dugaan saya proyek tersebut ada tindak pidana korupsi oleh oknum Desa. Kata Yusuf
Awak media mencoba menghubungi kepala desa Via WhatsApp blom dapet keterangan resmi dari Kepala Desa, sampai berita ini diterbitkan.(H.Razali Barabo SE).
Komentar