Serang, Kemajuanrakyat.id-Sejumlah anggota Perkumpulan Eks Narapidana Provinsi Banten menyuarakan protes keras terhadap proyek pembangunan saluran irigasi yang saat ini tengah berjalan di wilayah tersebut.
Dalam wawancara bersama Yuyi Rohmatunisa wartawan Kemajuanrakyat.id media online. Di depan Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau – Ciujung – Cidurian (BBWSC-3) Provinsi Banten. Selasa, (19/11/2024).
Darwin mengungkapkan keprihatinannya terhadap proyek yang dianggap tidak efektif dan hanya memboroskan anggaran negara.
“Tujuan kami baik, karena selama 30 tahun ini, saluran sekunder seperti saluran sekunder ke sumur batu, saluran sekunder leuwi gede, bahkan saluran sekunder huni bera, tidak pernah teraliri air. Jika bendungan air ini tidak berfungsi, saluran – saluran tersebut akan tetap kering, terutama di musim kemarau,” ujar Darwin.
Mereka menilai anggaran sebesar 233,5 miliar yang dialokasikan untuk proyek ini akan sia – sia, jika tidak ada jaminan bahwa saluran irigasi tersebut dapat berfungsi dengan baik. Sebagai tuntutan utama, mereka meminta pembatalan proyek ini karena dianggap hanya memboroskan uang negara dan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat.
Namun, mereka juga menyatakan kesiapan untuk mendukung proyek tersebut jika pihak berwenang, terutama Kepala Balai, dapat memberikan jaminan tertulis bahwa saluran irigasi yang dibangun akan benar – benar mengalirkan air, terutama selama musim kemarau.
“Kami minta agar Kepala Balai menandatangani surat yang menyatakan bahwa setelah proyek selesai, saluran irigasi harus bisa mengalirkan air pada musim kemarau. Kalau itu dipenuhi, kami akan mendukung kelanjutan proyek ini,” tambahnya.
Proyek saat ini telah memasuki tahap pengerjaan di bagian hulu, namun kritik datang terkait penambahan kepadatan tanggul yang dianggap tidak efisien. Hanif, pejabat Balai yang bertanggung jawab atas proyek tersebut dalam beberapa kesempatan menyatakan bahwa urusan air adalah urusan Tuhan, sebuah pernyataan yang dinilai kurang pantas oleh kelompok ini.
Para petani di daerah tersebut sangat berharap agar irigasi yang dibangun benar – benar dapat mengalirkan air, khususnya pada musim kemarau. “Petani sangat membutuhkan air untuk pertanian mereka. Kami berharap proyek ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan justru menjadi pemborosan uang negara,” pungkasnya.
Proyek pembangunan irigasi ini masih berjalan, dan perhatian publik serta masyarakat petani di Banten semakin besar apakah proyek ini akan memenuhi harapan mereka.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar