oleh

Pelatihan DAI Nasional dan Mukernas Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Menyongsong Indonesia Emas 2045

Serang, Kemajuanrakyat.id-Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menggelar Pelatihan DAI Nasional sekaligus Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Bidang Pendidikan. Kegiatan ini dihadiri oleh 107 peserta dari seluruh Indonesia, yang merupakan perwakilan dari unit pendidikan DDII, mulai dari TK hingga SMA. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai organisasi masyarakat (ormas) seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Persis, serta tamu undangan dari pemerintah, termasuk PJ Gubernur Al Muktabar dan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Dalam wawancara eksklusif bersama Yuyi Rohmatunisa wartawan Kemajuanrakyat.id media online. Di Le Semar Hotel. Sabtu, (23/11/2024).

Dr. Agusman, Ketua Pelaksana Kegiatan, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat dakwah Islam melalui pendidikan. “Pelatihan Dai ini merupakan bagian dari kontribusi kami untuk umat, di mana setiap tahun kami menyelenggarakan pelatihan bagi para dai. Tujuannya agar mereka dapat berperan lebih aktif dalam menangani masalah keumatan yang semakin kompleks,” ujarnya.

Menurutnya, tantangan dakwah di Indonesia semakin besar, mengingat keberagaman pemikiran yang berkembang termasuk pemikiran yang tidak sesuai dengan akidah Islam. “Dai harus berpikir kreatif dan mengatasi kompleksitas dakwah yang berkembang di Indonesia. Mereka juga harus terus belajar dan berkolaborasi untuk menyampaikan pesan dakwah yang sesuai dengan kondisi zaman,” jelasnya.

Dr. Agusman menekankan pentingnya peran dai dalam menghadapi tantangan dakwah kepada generasi muda, terutama Generasi Z. “Dai harus bisa memahami pola pikir Gen Z dan menyampaikan dakwah dengan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk memanfaatkan media sebagai saluran dakwah yang efektif,” tambahnya.

Dalam konteks toleransi antaragama, Dr. Agusman menegaskan bahwa Islam mengajarkan toleransi sesuai dengan akidah dan syariat Islam.

“Toleransi bukan berarti kita harus memasukkan ajaran agama lain ke dalam Islam, tetapi kita harus menghargai perbedaan dan tetap menjaga prinsip-prinsip syariat,” ujarnya.

Dr. Agusman berharap agar dakwah terus berkembang dan tidak terhenti. Ia mengingatkan bahwa para dai harus terus berpikir dan berusaha untuk bersatu, serta mendekati generasi muda dengan cara yang relevan dengan perkembangan zaman. “Dakwah harus terus berjalan, dan para dai harus terus berpikir dan berbuat untuk umat, terutama dengan pendekatan yang sesuai dengan psikologi dan kondisi Gen Z saat ini,” tutupnya.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari 23 hingga 24 November 2024 dan menjadi wadah bagi para dai untuk memperbaharui pengetahuan serta meningkatkan kualitas dakwah di Indonesia.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed