Serang, Kemajuanrakyat.id — Tokoh toleransi kebangsaan Uskup Mgr.Paskalis Bruno Syakur dan Abah Elang mengadakan pertemuan dengan tujuan bersilaturahmi di Cikande Permai ,Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Rabu(25/12/2024).
Dalam pertemuan tokoh toleransi kebangsaan tersebut, Uskup Mgr.Paskalis Bruno Syakur menyambut baik dan mengapresiasi kedatangan Abah Elang dengan persaudaraan dihari Natal ini.
Turut hadir Romo Paroki Gereja Kristus Raja Serang Yohanes Suradi,Romo Edwin, pendiri Tim Humas External Katolik Yosef Daok Klau bersama jajarannya , wakil ketua DPP Widyatmoko, Sekretaris MUI Mahrus, Banser Andre ,Ketua Wilayah St.Gabriel Cikande Marsel Lewa besama jajarannya.
Uskup Mgr.Paskalis Bruno Syakur dalam pertemuan ini mengatakan,bahwa ia mengucapkan selamat Natal bagi umatnya dan mengucapkan selamat datang kepada tokoh toleransi kebangsaan Abah Elang , sekretaris MUI Cikande dan Banser atas kehadirannya untuk bersilaturahmi.
Menurutnya, ini suatu rahmat karena perayaan Natal sebuah perayaan sukacita.Perayaan sukacita terasa sekali dengan diberi dapat merayakan Natal di aula ini.
Lanjut Uskup menceritakan apa yang dialami umat Katolik Cikande yang sudah berpuluh -puluh tahun mengikuti misa dihari Minggu dan perayaan Natal setiap tahun ke Serang. Yang mana setiap berangkat 4 bus dan pagi hari sudah siap -siap berangkat ke Gereja Kristus Raja Serang.
Kemudian berkat bantuan Abah Elang , bisa merayakan Natal di Aula ini sehingga sukacita semakin bertambah.
Sebagai tokoh toleransi “Kita juga mengajarkan di rumah kita untuk membangun toleransi, menyebarkan kebaikan dan membangun relasi bersama, ” terangnya .
Sementara itu, Tokoh toleransi kebangsaan Abah Elang mengatakan dalam wawancara awak media, bahwa pertemuan dengan Bapa Uskup sangat membahagiakan sekali dan sangat menyejukkan juga untuk umat Katolik dan komunitas agama lain sekitar. Karena pertemuan Uskup , Romo dan serta kawan-kawan Katolik ini menjadi pertanda bahwa Kabupaten Serang diawali dari Cikande ini menjadi simbol toleransi umat beragama dan mudah -mudahan menjadi contoh bagi Kota dan Kabupaten lainnya.
Ia juga mengatakan, perayaan Natal dari tanggal 24 -25 Desember mulai misa malam Natal dan Misa Natal berjalan kondusif .
” Kami mengapresiasi, bukan hanya warga sekitar yang membuat acara kondusif tapi aparat keamanan , pihak RT/RW dan seluruh pihak yang terlibat,” terangnya.
Ia berharap bahwa Natal ini menjadi bentuk tali kasih bagi seluruh umat manusia yang ada sekitar ini .Jadi bukan sekedar simbol perayaan tapi menjadi simbol kasih dari pada apa yang kita yakini itu bisa mempersatukan semuanya.
(saor)
Komentar