Kabupaten Bekasi, Kemajuanrakyat.id – Ketua Yayasan Swadaya Petani Indonesia (SPI), Adytia DJ, yang akrab disapa Kang Adit, terus mengedukasi petani Kabupaten Bekasi untuk menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) SPI. Melalui akun TikTok-nya yang viral, @praktisi.oraumum99, Kang Adit berbagi pengetahuan dan metode pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas hingga 10-12 ton per hektar.
Kang Adit, bersama Mohammad Romli, Koordinator SPI Bekasi, memenuhi undangan silaturahmi dari pegiat sosial Kabupaten Bekasi, Bu Nur Azizah, melalui Babinsa Sertu Munadi. Acara ini berlangsung di kediaman PPL Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, Pak Sadih, Kampung Wangkal Cikarang, dengan dihadiri perwakilan komunitas Melonesia, Kang Hafidz, Senin (27/1/2025).
Dalam diskusi, Kang Adit memaparkan tiga pilar utama SOP SPI:
1. Restorasi Lahan: Meningkatkan kesuburan tanah.
2. Keseimbangan Pupuk Makro dan Mikro: Mengoptimalkan penggunaan pupuk selain NPK.
3. Imunitas Tanaman Padi : Memperkuat daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit.
“Jika tiga hal ini diterapkan sesuai standar, target hasil panen 10-12 ton per hektar bisa dicapai, seperti yang kami lakukan di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, dengan rata-rata hasil panen 11 ton per hektar pada musim tanam pertama,” ujar Kang Adit.
Pak Sadih, PPL Desa Sukajaya, menyetujui pentingnya edukasi ini, mengingat banyak petani yang belum memahami perawatan tanah, termasuk pentingnya pH. “Selama ini petani tidak pernah menganggarkan dana untuk perbaikan tanah. Ini harus menjadi perhatian,” tambahnya.
Acara ini menghasilkan kesepakatan antara peserta untuk bergabung dengan SPI dan mengadopsi SOP demi meningkatkan produktivitas hasil panen.
Mohammad Romli mengajak para petani lain untuk mengikuti edukasi yang dilakukan SPI. “Kami siap hadir untuk diskusi dengan komunitas petani. Hubungi kami di nomor SPI Bekasi, 081513336985, untuk menjadwalkan pertemuan,” ungkapnya.
Dengan pendekatan edukasi yang sistematis, SPI berharap dapat membantu petani Bekasi mencapai kemandirian dan hasil pertanian yang maksimal.
(Di)
Komentar