oleh

Dituduh Mencuri Seorang Karyawan Buah Di Bogor Dibunuh Bosnya 

Bogor,Kemajuanrakyat.id- Seorang karyawan toko buah berinisial R. Tarigan (22) yang bekerja di Toko Buah Harvey, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, ditemukan meninggal dunia dengan kondisi jenazah penuh luka. Jenazah korban telah dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Kutambelin, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dan dimakamkan pada Sabtu, ( 19/04/25).

Kematian R. Tarigan menyisakan duka mendalam dan tanda tanya besar bagi keluarga. Menurut keterangan orang tua korban, Wartin Tarigan, jenazah anaknya tiba di Kutambelin pada Jumat, 18 April 2025. Setelah peti jenazah dibuka, pihak keluarga menemukan banyak luka lebam dan luka terbuka di beberapa bagian tubuh seperti paha, dada, tangan, bahkan area kelamin.

“Setelah melihat video dan kondisi jenazah anak saya, kami yakin ia mengalami penganiayaan sebelum meninggal,” ungkap Wartin dengan mata berkaca-kaca.

R. Tarigan diketahui bekerja di toko buah milik M. Tarigan, yang juga berasal dari Kabupaten Karo. Pihak keluarga menunjukkan bukti percakapan WhatsApp antara orang tua korban dan pemilik toko, yang mengindikasikan adanya kekerasan terhadap korban dengan tuduhan pencurian uang toko.

Dalam percakapan yang menggunakan bahasa Karo, pemilik toko bahkan mengakui telah menyiksa R. Tarigan. “Kam bapa-bapa si lamaen, adi la kam sor enda nomorku, telponi aku. Ku siksa jenda R…,” bunyi salah satu bagian pesan yang diperlihatkan keluarga.

Pihak keluarga juga melampirkan bukti transfer uang senilai total Rp5 juta dalam rentang waktu 4–8 April 2025, yang diduga menjadi alasan pelaku melakukan kekerasan terhadap korban.

Berdasarkan surat kematian dari RSUD Cileungsi, korban dinyatakan meninggal dunia pada Kamis, 17 April 2025 pukul 20.52 WIB. Sementara surat pengawetan jenazah dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional (RS Kanker Darmais), Jakarta.

“Kami sedang berupaya membuat laporan ke kepolisian. Namun kami berharap polisi dapat segera bertindak dan menangkap pelaku tanpa harus menunggu laporan dari keluarga, karena kami tinggal jauh di kampung,” ujar keluarga korban.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian maupun dari pihak toko tempat korban bekerja.

(red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed