Serang, Kemajuanrakyat.Id-Menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh 2 Mei mendatang, Koordinator BEM Banten sekaligus mahasiswa UIN SMH Banten, Bagas Yulianto, menginisiasi agenda Stadium General dan Camping Kebangsaan. Kegiatan ini diikuti oleh 100 mahasiswa dari berbagai kampus di Banten dan sebagai bentuk refleksi terhadap kondisi pendidikan nasional saat ini.
Dalam wawancara Jumat (25/4/2025), Bagas menyampaikan bahwa kegiatan merupakan wadah untuk membangun ruang berpikir kritis dan mempererat aliansi antar mahasiswa.
“Tujuan utama adalah memperkokoh silaturahmi serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembentukan naskah akademik sebagai bentuk kritik membangun terhadap pemerintah,” ujarnya.
Bagas menegaskan bahwa naskah akademik yang disusun dalam kegiatan akan menjadi bahan utama dalam aksi demonstrasi pada 2 Mei mendatang. Naskah – akan diberikan sebagai rekomendasi kepada kepala daerah, mulai dari walikota, bupati, hingga gubernur sebagai refleksi intelektual dan kritik terhadap kebijakan yang belum optimal, khususnya di bidang pendidikan.
Sayangnya, Gubernur Banten dan Ketua DPRD tidak hadir dalam kegiatan maupun tidak mengirimkan perwakilan. “Padahal forum ini penting untuk didengarkan langsung oleh pemangku kebijakan,” kata Bagas.
Bagas menegaskan bahwa Gubernur Banten dan wakilnya diharapkan tidak melakukan perjalanan dinas keluar daerah pada 2 Mei. “Kami minta gubernur menemui massa aksi secara langsung di pusat pemerintahan Provinsi Banten,” tegasnya.
Ia juga menyoroti kinerja Gubernur yang dinilai belum maksimal, bahkan belum menyelesaikan triwulan pertama masa jabatan. Beberapa isu strategis yang akan dibawa dalam aksi mendatang antara lain pendidikan gratis, perbaikan jalan desa sebagai akses pendidikan, serta evaluasi jabatan struktural eselon dua.
Camping Kebangsaan juga menghadirkan Prof. Dr. Hj. Siti Nurhadijah Ma’ruf Amin sebagai pemateri. Ia membahas isu kekerasan seksual di lingkungan pendidikan yang belakangan mencuat di berbagai daerah.
“Kami ingin semua ketua BEM dan pengurusnya paham cara menangani kasus seperti di kampus masing-masing,” jelas Bagas.
Melalui kegiatan ini, para mahasiswa berharap bisa menjadi bagian penting dalam mempersiapkan generasi emas 2030 dengan membentuk masyarakat yang sadar akan peran serta tanggung jawabnya terhadap negara.
(Yuyi Rohmatunisa)
Komentar