oleh

Program Bangga Kencana di Banten Alami Kemajuan, LPP Banten Turun 1,10 Per Tahun 

Kemajuan Rakyat, Serang- Progres pelaksanaan program Bangga Kencana, khususnya pengendalian laju pertambahan penduduk di Provinsi Banten mengalami kemajuan yang siginfikan. Hal tersebut menyusul adanya penurunan angka laju penduduk (LPP) di Provinsi Banten yang hanya 1,10 persen per tahun, lebih rendah dari angka LPP nasional yang mencapai 1,25 persen per tahun.

“Angka LPP ini berada di bawah LPP nasional sebesar 1,25 persen per tahun. Berdasarkan angka-angka tersebut nampak terjadi adanya penurunan LPP dibandingkan angka sensus penduduk tahun 2010 yang mencapai 2,78 persen per tahun,” ujar Asisten Pemerintah Setda I Provinsi Banten Septo Kalnadi, yang membacakan sambutan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumi pada pembukaan Rapat Koordinasi Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Program Kencana ) Provinsi Banten tahun 2021.

Penurunan LPP tersebut cukup menggembirakan. Apalagi berdasarkan data sensus penduduk yang dikeluarkan BPS Provinsi Banten tahun 2020, jumlah penduduk Banten sebanyak 11,90 juta jiwa, dengan LPP sebesar 1,10 persen per tahun.

“Namun demikian, walaupun terjadi penurunan angka LPP, tetapi secara kuantitas, jumlah penduduk yang cukup besar ini masih menempatkan Provinsi Banten pada urutan kelima, sebagai provinsi yang memiliki penduduk terbanyak di Indonesia,” ujar Septo.

Provinsi yang penduduk terbanyak adalah Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara. Sementara kepadatan penduduk di Banten menempati urutan ketiga setelah Jakarta dan Daerah istimewa Jogyakarta. “Kondisi ini memiliki dua sisi mata uang, ia dapat menjadi suatu berkah atau dapat juga menjadi musibah,” kata Septo.

Disebut menjadi berkah, kata Septo, bila melimpahnya jumlah penduduk usia kerja (produktif) akan menguntungkan, dari sisi pembangunan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. “Imbasnya adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.”

Namun, sebaliknya, kata Septo. Berkah tersebut bisa berbalik menjadi musibah jika calon usia produktif memiliki daya tahan dan kemampuan yang rendah sejak awal kehidupannya. “Atau dengan kata lain, memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah.”

Untuk memaksimalkan bonus demografi tersebut, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumi yang diwakilkan Asda I Septo Kalnadi meminta adanya upaya nyata untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, terutama penduduk yang ada di usia muda khususnya remaja , dengan memberikan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi agen-agen pembangunan bangsa.

“Apalagi ketika kita akan memasuki revolusi industri 4.0 (four point zero), yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi yang serba digital, serta serba pintar dalam berbagai aspek kehidupan.”

Jika tidak dibekali dengan berbagai kesiapan dalam era tersebut, kata Septo, maka tentunya para remaja dan pemuda akan kalah bersaing dalam merebut pasar kerja di Provinsi Banten.

“Penyiapan generasi muda alam menghadapi era 4.0 (four point zero) dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui program pendidikan yang disesuaikan dengan perkembangan jaman dan kebutuhan pasar,” ujar Septo.

Akan tetapi, yang lebih penting lagi adalah peran keluarga. “Terutama dalam memberikan pendidikan karakter yang baik kepada mereka, agar selain memiliki keunggulan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi atau IPTEK, juga memiliki keunggulan di bidang karakter atau lebih tepatnya memiliki akhlaq yang baik atau berakhlakul karimah, serta mampu menjaga dan menjalankan nilai-nilai kearifan lokal yang ada,” kata Septo.

Karena itu, kata Septo, dengan memperhatikan jumlah penduduk Banten yang cukup besar serta dengan mempertimbangkan perkembangan pembangunan di sektor industri dan perniagaan, yang tentu akan menarik orang luar untuk mencari peluang kerja. “Maka dapat dipastikan, penduduk Banten akan semakin besar. Untuk itu, perlu penanganan yang serius terhadap masalah kependudukan ini sehingga tidak berdampak terhadap munculnya masalah-masalah sosial dan kriminal.”

Sementara untuk mengatasi ketimpangan penduduk yang terkonsentrasi di wilayah utara Banten, maka perlu mengembangkan dan membuka wilayah baru sebagai pusat industri dan pariwisata. “Seperti pengembangan kawasan ekonomi, terutama di wilayah Selatan, yaitu Kabupaten Lebak dan Pandeglang.”

Karena itu, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumi, melalui Asda I Septo Kalnadi mengingatkan bahwa tantangan yang akan dihadapi dalam rangka pembangunan di Provinsi Banten akan semakin berat. “Apalagi mengingat saat ini kita masih menghadapi wabah covid 19 yang berdampak terhadap pelaksanaan pembangunan Provinsi Banten tahun 2021.”

Untuk mengantisipasi masalah kependudukan di Provinsi Banten, Septo meminta kepada para pengelola program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana), baik provinsi maupun kabupaten kota untuk merapatkan barisan untuk bekerja keras dan cerdas bersama seluruh stake holder dan mitra kerja. “Untuk mengendalikan kuantitas dengan dibarengi dengan upaya meningkatkan kualitas dengan sinergi program, baik dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat.”

Diharapkan ke depan, akan terwujudnya Provinsi Banten yang maju, mandiri, berdaya saing, sejahtera, dan berakhlakul karimah. “Sinergisitas penggarapan Program Pembangunan melalui program bangga kencana, diharapkan bisa menjadi ajang untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan berbagai hal yang dapa mempercepat dan memperlancar pelaksanaan pembangunan di masing-masing kabupaten kota.

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Banten Aan J Mulyana mengungkapkan bahwa Rakorda Program Bangga Kencana tersebyt mengusung tema “Mewujudkan Keluarga Berkulitas dan Penduduk Tumbuh Seimbang dengan Sinergisitas Lintas Sektor dalam Optimalisasi Program Bangga Kencana pada masa Pandemic Covid 19 Provinsi Banten tahun 2021.

Adapun kegiatannya bertujuan untuk meningkatkan peran mitra kerja dalam upaya perluasan akses pelayanan program Bangga Kencana dalam mewujudkan keluarga berkualitas dan penduduk tumbuh seimbang di era pandemic covid 19.

“Secara khusus, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dukungan dan partisipasi aktif mitra dalam pelaksanaan program Bangga Kencana, dan tersampaikannya arah kebiajakan kegiatan strategis program Bangga Kencana Provinsi Banten tahun 2021,” ujar Aan.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Siti Ma’ani Nina mengajak seluruh stake holder dan elemen masyarakat untuk ikut serta menyukseskan pendataan keluarga tahun 2021, dan upaya pencegahan stunting untuk menyiapkan generasi yang akan datang menuju Indonesia Emas 2045.

“Sinergi menjadi penting agar semua yg menjadi target dan tujuan tercapai dengan baik,” kata Nina (red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed