Serang, Kemajuanrakyat.id-Ketua Koordinator Ahwa Wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat, H. Chotib Afif Amrullah, dalam wawancara dengan wartawan. Sabtu, (21/12/2024), menyampaikan pandangannya mengenai isu – isu terkini di wilayah Banten, khususnya terkait dengan Proyek PIK 2 dan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dalam wawancara tersebut, H. Hotib menjelaskan bahwa Ahwa merupakan organisasi perhimpunan ulama dan cendekiawan dunia yang turut membahas berbagai isu, termasuk yang bersifat politik global. “Kita juga berbicara tentang Eropa, tapi yang sedang hangat di Banten saat ini adalah masalah PIK 2,” ujar H. Chotib.
Mengenai PIK 2, ia mengungkapkan bahwa Banten tidak berkeinginan untuk menjadi daerah istimewa, melainkan hanya ingin memfasilitasi aspirasi masyarakat Banten.
“Kami hanya memfasilitasi dan kami tidak akan mencampuri arah yang diinginkan oleh kawan – kawan di Banten,” tambahnya.
Lebih lanjut, H. Chotib menyoroti adanya ketimpangan dalam proyek PIK 2, khususnya mengenai tanah yang terkena dampak pembangunan. Ia menyatakan bahwa kawasan yang ditargetkan oleh proyek ini seharusnya bukan tanah produktif milik individu, yang pada kenyataannya justru diambil tanpa memberikan manfaat yang cukup kepada masyarakat setempat.
“PSN memang proyek pemerintah yang membawa manfaat, tapi PIK 2 ini malah merugikan masyarakat karena tanah yang disasar bukan milik pemerintah, melainkan milik individu yang produktif,” jelasnya.
H. Chotib juga mengimbau agar pengusaha yang terlibat dalam proyek ini tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
“Kami tidak melarang mereka mencari keuntungan, tetapi jangan sampai mereka merugikan orang lain, apalagi masyarakat Banten yang sudah kekurangan,” tegasnya.
Ia berharap, pemerintah dapat memfasilitasi agar pembangunan dapat memberikan keuntungan yang adil bagi semua pihak, termasuk rakyat yang terdampak.
Sebagai penutup, H. Chotib mengingatkan bahwa pembangunan harus berlandaskan pada prinsip kemanusiaan, tidak hanya memikirkan keuntungan sesaat, tetapi juga kesejahteraan jangka panjang bagi seluruh masyarakat.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar