Kabupaten Bekasi, Kemajuanrakyat.id – Jembatan Ema Rame, akses vital yang menghubungkan Kampung Pintu dan Kampung Selang di Desa Bantarjaya, Kecamatan Pebayuran, kini hanya tinggal kenangan. Jembatan permanen berbahan beton yang selama ini menjadi jalur utama warga telah rusak total dan tidak lagi dapat digunakan. Sebagai gantinya, warga secara swadaya membangun jembatan darurat dari bambu meski jauh dari kata aman, (8/4/2025).
Kondisi ini memaksa warga bertaruh nyawa setiap hari, termasuk pelajar, petani, hingga lansia, yang harus melintasi jembatan licin dan rentan roboh. Ata (50), warga Kampung Selang, mengungkapkan keprihatinannya. “Dulu jembatan ini dari beton, tapi sudah rusak total. Sekarang kami pakai bambu, itu pun sangat berbahaya. Kalau hujan, licin sekali dan bisa roboh. Tapi kami tidak punya pilihan lain,” tuturnya.
Jembatan tersebut menjadi urat nadi perekonomian warga Desa Bantarjaya. Petani kesulitan membawa hasil panen, seperti padi dan sayuran, ke pasar karena kondisi jembatan yang memprihatinkan. Hal ini berdampak signifikan terhadap penghidupan masyarakat setempat.
Pemerintah Desa Bantarjaya menyatakan telah berulang kali mengajukan permohonan pembangunan ulang jembatan melalui Musyawarah Desa (Musdes) dan Musrenbang tingkat kecamatan. Proposal tertulis juga telah dikirimkan ke dinas terkait di Kabupaten Bekasi, namun hingga kini belum ada tanggapan.
“Kami dari pemerintah desa sudah melakukan berbagai upaya. Jembatan ini sudah masuk prioritas infrastruktur desa, tapi belum juga dibangun. Padahal, ini sangat mendesak untuk keselamatan dan kesejahteraan warga,” ungkap salah satu perangkat desa.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi segera turun tangan dan menjadikan pembangunan jembatan sebagai prioritas utama. Mereka menegaskan bahwa jembatan ini adalah kebutuhan mendasar, bukan sekadar fasilitas tambahan.
“Jangan tunggu ada korban dulu baru bertindak. Kami mohon Pemkab Bekasi peduli pada kebutuhan mendesak warga pelosok seperti kami,” ujar Ata, menutup pernyataannya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada langkah nyata dari Pemerintah Kabupaten Bekasi. Warga berharap sorotan ini dapat mendorong percepatan pembangunan Jembatan Ema Rame agar mereka tidak lagi harus mempertaruhkan keselamatan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
(Di)
Komentar