Kemajuan Rakyat, Bekasi – Normalisasi Rehabilitasi SS Kedung Gede di Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diduga dikerjakan asal-aslan karena hasil normalisasi tidak sesuai harapan masyarakat. Sabtu (24/04/2021)
Normalisas kali irigasi Cipayung seolah dilakukan setengah hati, hasil normalisasi bekas lumpur atau tanah yang ada dijalan tidak dibersihkan lagi kalau hujan turun bisa licin dan membahayakan pengguna jalan, ditinggal begitu saja tanpa ada rasa tanggung jawab, sedang kan lumpur yang di keruk hanya sisi pinggir nya saja dan pelaksanaan pekerjaan jangan hanya mencari keuntugan semata, harus memperhatikan sebab dan akibatnnya.
Proyek normalisasi yang dikerjakan PT.Indi Daya Karya, dari anggaran APBN-2021, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Sungai Cotarum, dengan pagu anggaran Rp.14.747.351.000,00.
Keluhan waraga Desa Cipayung yang bernama Doyok (37) tahun mengatakan normalisasi dengan pagu anggaran yang luar biasa di lakukan secara asal-asalan, hasil dari pekerjaan normalisasi, akan tetap membawa dampak tidak baik pada saat musim hujan turun kembali. Ucapnya.
Lanjut Doyok Karena pekerjaannya hanya dikeruk sisi pinggirnya saja, tengahnya tidak dikeruk percuma saja kalau pekerjaan seperti ini, karena kalinya tetap saja dangkal jika hujan turun kembali air tetap meluap, menurut saya pemegang proyek dalam perbaikan rehabilitasi SS Kedung Gede dilakukan dengan asal-asalan karena mereka dalam melakukan perbaikan tidak konfirmasi lagi, pada saat malam hari Excavator pada saat tidak operasi pada malem hari tidak ada lampu penerangan atau rambu-rambu lalulintas tidak memikirkan keselamatan pengguna jalan.
Pengawas dan kosultan harus turun melihat hasil pekerjaan normalisasi yang ada di Desa Cipayung, jagan hanya diam saja, selama pekerjaan berjalan selama ini pengawas dan konsultan tidak menegur pelaksana yang pada saat pengerjaan nya diduga asal-asalan terlihat tutup mata. Kata Doyok
Yusuf Supriyatna Ketua Dpn Divici team investigasi Lembaga Swadaya Masarakat Komite Anti Mafia Peradilan dan Anti Korupsi Republik Indonesia (LSM-KAMPAK-RI) Saat investigasi dilokasi proyek rehabilitasi SS Kedunggede Cikarang Timur, kepada awak media mengatakan pekerjaan proyek yang dikerjakan oleh PT. INDI DAYA KARYA kuat dugaan tidak sesuai sepesifikasi, dari awal pelaksanaan saja sudah kelihatan pekerjaannya asal diker jakan persedian ponton tidak kelihatan dilokasi.
Alat berat Excavator dilokasi tiga unit yang tidak menggunakan phonton jalan Ecavator menggunakan bambu dan ban motor bekas yang seharusnya untuk mengurangi getaran Excavator ke badan jalan agar tidak merusak jalan seharusnya menggunakan ban mobil bekas atau besi plat galian tanah atau lumpur dari kali pengangkatan lumpur sampai berceceran di pinggir jalan. Tegasnya pada awak media.
Yusuf menambahkan Pekerjaan Normalisasi dan perbaikan pintu air SS Kedunggede.
Seharusnya Pengawas dan Pejabat Pelaksana Teknis Kerja (PPTK) pengawas kegiatan harus kroscek ulang dan berperan aktif untuk kegiatan tersebut, dalam hal ini PPTK Pengawas harus bertindak tegas jika sudah ada hal yang menyimpang dan merugikan masyarakat dalam hasil pekerjaan yang tidak sesuai Spesifikasinya.
Kami akan memantau pekerjaan Normalisasi dan Rehabilitasi pintu air SS Kedunggede Cikarang Timur proses pengerjaannya diluar nalar karena hanya bagian sisi pinggir yang dikeruk dan terlihat jelas tengahnya masih ada gundukan tanah yang panjang kaya galengan sawah. Jelas Yusuf
(Wdi)
Komentar