oleh

Ketua Investigasi Lsm-Kampak-RI Tantang Pihak BBWSC Turun Kelokasi P3A, Pulo Panjang         

Kemajuan Rakyat, Bekasi – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) drainase Pertanian di Pula Panjang, Desa Sukalaksana, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, disoal Lsm-Kampak-RI. Pasalnya, pekerjaannya dengan cara diborongkan kepada pihak ke 3, padahal kegiatan itu seharusnya dikerjakan dengan cara swakelola, namun karena dipihak ke 3 kan, kondisi fisik dinilai asal jadi dan campuran material yang tidak memenuhi standar. Jum’at (28/05/2021)

Yusuf Supriatna, Ketua Tim Investigasi Dewan Pimpinan Nasional Lembaga Swadaya Masyarakat Komite Anti Mafia Peradilan dan Anti Korupsi Republik Indonesia (LSM-KAMPAK-RI) mejelaskan ke awak media, setelah kami mengecek ke lokasi kwualitas pekerjaannya yang sangat jelek asal jadi. Seperti tidak dikasih arahan oleh pendamping pelaksana seharusnya memberi arahan ke sipekerja dan Prokesnya bukan membiarkan, harus mengawasi pekerja yang sedang bekerja. “Saya lihat, pas nuang adukan keatas batu yang ditata bercampur lumpur dan banyak adukan yang ga masuk ke sela-sela batu menyebabkan banyak yang bolong tidak masuk adukan, katanya.

Kemudian, material yang digunakan berbahan batu bronjol dan mengunakan pasir Kwualitas kurang bagus, seharusnya untuk drainase memakai batu kali atau batu gunung karena lebih erat daya hisapnya ketika dituang adukan. Yang saya hawatirkan tidak bisa bertahan lama karena menggunakan bahan material di bawah standar. Paling sebulan sudah rusak,” terangnya.

Saat ini, proyek tersebut masih dikerjakan dari P3A Sukalaksana Tani Makmur, itu merupakan pekerjaan P3-TGAI – BBWSC, dari sumber dana APBN tahun 2021 dengan nilai anggaran Rp. 195.000.000. Dari Aspirasi Dewan Provinsi, kami meminta kepada pelaksana pengawas untuk memperhatikan kwualitasnya. “Harus memakai material sesuai standar dan sipekerja pun tidak pakai masker, melanggar Protokol Kesehatan untuk mencegah Covid-19, pekerjaannya pun di borong permeter 30 ribu dengan panjang tidak jelas” ujarnya.

Kualitas drainase P3A Sukalaksana Tani Makmur tersebut, sudah dikeluhkan oleh masyarakat. Banyak yang menyampaikan kepada kami, bahwa ada pekerjaan P3A Sukalaksana Tani Makmur fisiknya diduga tidak sesaui spek dan RAB pas dilakukan pengukuran tingginya hanya 30 centi meter boplangnya hanya pakai belahan bambu, galian pondasi pasang batunya tidak memakai cerucuk bambu untuk penguat pondasi dan pasanganya belum apa-apa sudah banyak yang retak-retak. “Makanya, tadi kami langsung turun. Ternyata benar, kami menilai pekerjaannya di bawah standar asal jadi, terang Yusuf.

(Di)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed