Lebak, Kemajuanrakyat.id- Pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) memang menjadi bintang dalam pengembangan desa wisata, termasuk di Provinsi Banten. Karena itu, dalam peningkatan kualitas produk Harus lebih diperhatikan.
“Karena, dalam pengembangan desa wisata ini tidak mungkin hanya dari pengembangan objek wisata, tetapi juga dari atraksi wisata. Salah satunya adalah pengembangan UMKM,” kata ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lili Suhaili, saat acara explor wisata di Provinsi Banten’ yang diadakan Collaborative Journalism Banten Indonesia (CJBI) di Aula Obyek Wisata Bagedur, Jumat (25/10/2024) sore.
Saya berbicara sebagai ketua Pokdarwis sekaligus pelaku UMKM lanjut Lili. “Karena kita tidak bisa dipisahkan, kita berada di jajaran yang kelompok sadar wisata, otomatis menjadi pelaku UMKM jadi harus bisa merasakan seluk-beluk dalam pengembangan,” lanjutnya.
Lili menjelaskan, secara personal kelompoknya telah bekerja sama dengan kelompok tani dan kelompok vokalis. “Dalam kaitan ini, kita membangun Sinergi untuk peningkatan bahan-bahan di sektor pertanian. Untuk kelompok kami, teman-teman vokalis kita fungsikan sebagai tenaga promosi dalam kaitan pengembangan desa wisata,” jelasnya.
Menurut Lili, kelompoknya telah lakukan pengembangan pisang. “Misalnya dalam hal ini yang sudah ada di hadapan saya ini pisang sale.Yang dulu pemasarannya langsung ke wilayah luar Banten kurun waktu sekitar 90-an itu masih pemasarannya ke luar Banten,” katanya.
Dalam pengembangan pasar ini lanjut Lili, akhirnya berfikir bagaimana caranya bisa produksi langsung habis di destinasi atau di wilayah Banten saja. “Sehingga ada manfaatnya. Kita harus membuat betapa produk khas Banten terlihat berbeda dengan wilayah lain,” ungkapnya.
Sebelumnya, olahan pisang sale ini kemasannya berbeda dengan wilayah lain. Hanya dibungkus dengan plastik biasa. “Namun setelah kita ganti kemasannya, sale pisang ini lebih bernilai. Apalagi kita mengubah bagaimana caranya kita bisa menjual pisang sale ini menjadi varian-varian lainnya. Akhirnya kami berpikir dan kebetulan ada Sinergi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Banten lewat pembinaan, akhirnya kita menciptakan varian dari pisang sale,” katanya.
Pada saat ini di Sawarna sudah muncul atraksi wisata baru yaitu edukasi pengolahan kertas saring. Tujuannya, untuk bagaimana pengunjung bisa belajar.
“Sehingga apa yang muncul di pemberdayaan masyarakat ada peningkatan penghasilan. Alhamdulillah di waktu kerja mungkin masyarakat sekitar yang kami berdayakan ibu-ibu yang tidak punya kegiatan dan juga bapak-bapak yang ada di sekitar situ kami pekerjaan. Nah ini tujuan kami ini bagaimana caranya apa yang kita pikirkan ini bisa bermanfaat untuk orang lain selain dari usaha secara personal atau kelompok,” tuturnya.
Kaitan dengan hal tersebut, Lili mengatakan sangat memerlukan bantuan teman-teman media. “Dalam kaitan mengawal usaha kami ini, teman media sangat membantu. Karena memang itu salah satu untuk mempromosikan pisang sale ini. Keterkaitan produk ini, selain itu memang kita berkolaborasi dengan dinas terkait, seperti untuk label. Label kami sudah diperkuat dengan label halal dan lain sebagainya. Karena memang ini salah satu persyaratan dalam pemasaran,” jelas Lili.
Pemasaran pisang sale ini sudah mencapai keluar kota. “Kebetulan kami paling minta yang terjauh ini Papua dan selanjutnya ada di pulau Jawa. Nah kalau orang-orang yang sudah paham tentang produk, mereka akan bertanya ini sudah lebel halal belum, Ini sudah BPOM belum dan lain sebagainya. Dan untuk mempersiapkan hal tersebut mungkin salah satunya di kami desa wisatawan ini sudah siap, kita dalam proses pemasaran tinggal mungkin saat ini yang kami butuhkan adalah, ya sebenarnya dari teman-teman untuk membantu menyampaikan kepada khalayak sana terkait produk-produk unggulan khas Banten.
Perlu diinformasikan, bahwa dari salah satu universitas yang telah lakukan penelitian dan praktek di sawah, mereka sudah akan mengambil judul dalam deskripsi terkait pengembangan pisang sale dalam membantu meningkatkan promosi pariwisata di desa.
“Alhamdulillah, karena yang menurut kami selama saya 2018, kami hanya bisa mendorong kepada teman-teman pelaku UMKM yang ada di lembah Selatan. Mari kita bergerak bersama-sama menggali potensi UMKM yang bisa dikembangkan di wilayah masing-masing. Jangan ragu, Insya Allah apalagi sekarang ada teman-teman dari media membantu kita dalam memfasilitasi hal-hal tersebut. Karena terus terang aja kita tidak bisa sendiri,” tutupnya.(red)
Komentar