oleh

Ponpes Al Islam dengan Tiga Bahasa, Cece Asasudin Ceritakan Metode Pendidikan yang Berbeda dan Menantang

Serang, Kemajuanrakyat.id-Pimpinan Pondok Pesantren Al Islam, Cece Asasudin, menegaskan komitmen ponpes dalam mencetak santri yang memiliki akhlakul karimah dan mampu menjawab tantangan zaman. Menurutnya, visi dan misi pondok pesantren ini bertujuan agar para lulusan bisa berkiprah di masyarakat dan menunjukkan bahwa mereka adalah santri dengan karakter yang sesuai dengan ajaran Islam.

Dalam wawancara bersama Yuyi Rohmatunisa wartawan Kemajuanrakyat.id media online. Sabtu, (23/11/2024).

“Disini kami menekankan pentingnya pengaturan waktu 24 jam, dari bangun tidur hingga tidur kembali, semuanya diatur. Hal ini untuk memastikan bahwa santri kami tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki kedisiplinan dan karakter yang kuat,” ujar Cece.

Ponpes Al Islam saat ini menampung sekitar 200 siswa. Sebagai pondok pesantren modern, metode pembelajaran di sini menggabungkan kurikulum dari Kementerian Agama untuk tingkat MTS dan MA, serta kurikulum yang mengacu pada metode pembelajaran pesantren besar seperti Gontor. Selain itu, santri juga diwajibkan menguasai tiga bahasa: Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jepang, dengan sistem pergantian bahasa setiap minggunya.

“Penting bagi santri untuk menguasai bahasa – bahasa internasional, terutama Bahasa Arab dan Inggris. Namun kami juga menambahkan Bahasa Jepang sebagai bahasa tambahan. Ini sebagai bentuk adaptasi dengan perkembangan global,” kata Cece.

Tidak hanya itu, pembelajaran di luar kelas juga meliputi pembelajaran kitab kuning sebagai bagian dari kurikulum agama, serta syarat kelulusan yang mengharuskan santri untuk menghafal minimal 3 juz Al-Qur’an. Selain pendidikan akademik dan agama, Ponpes Al Islam juga mengintegrasikan kegiatan ekstrakurikuler seperti pencak silat, pramuka, dan pembelajaran keterampilan seperti menjahit bagi santri putri.

“Setiap siswa diawasi dan terkontrol 24 jam. Selain pembelajaran agama, kami juga memastikan mereka memiliki keterampilan hidup yang berguna di masyarakat,” tambah Cece.

Dalam rangka merayakan 25 tahun berdirinya ponpes, Cece mengungkapkan harapannya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pembinaan santri agar lebih siap menghadapi tantangan masa depan. “Santri kami bukan hanya berpeci atau berjilbab, tetapi mereka harus bisa berprestasi dan mampu menjawab tantangan zaman,” pungkasnya.

Perayaan 25 tahun Ponpes Al Islam ini menjadi bukti keberhasilan lembaga pendidikan ini dalam menjalankan visi dan misinya. Ke depan, Ponpes Al Islam berkomitmen untuk terus mencetak generasi muda yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga siap berperan aktif dalam masyarakat dengan bekal ilmu, keterampilan dan akhlak yang baik.

(Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed