oleh

Rektor UIN SMH Banten Pentingnya Puasa Biologis untuk Generasi Muda yang Bermoral

Serang,Kemajuanrakyat.id-Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin, menjelaskan bahwa pengendalian diri terhadap dorongan biologis sangat penting untuk menjaga integritas moral dan kualitas kehidupan individu dalam masyarakat yang semakin bebas dan terbuka.

“Puasa Biologis bukan hanya tentang menahan dorongan seksual, tetapi lebih luas dari itu yakni menahan segala bentuk nafsu yang bisa merusak diri sendiri dan orang lain. Ini termasuk menghindari perilaku seperti perselingkuhan, korupsi, hingga penyalahgunaan narkoba,” kata Prof. Wawan kepada wartawan Rabu, (12/3/2025).

Menurutnya, dalam kehidupan yang penuh dengan godaan manusia sering kali tidak mampu mengendalikan dorongan biologisnya, yang pada akhirnya dapat merusak keharmonisan hubungan sosial dan moral.

“Ketidakkemampuan dalam mengendalikan dorongan – dorongan ini dapat menyebabkan kehancuran moral yang dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan,” ungkapnya.

Prof. Wawan menegaskan bahwa Puasa Biologis memiliki peran penting dalam membantu individu menjaga keseimbangan antara keinginan dan tindakan. Konsep ini bukan hanya relevan dalam konteks agama, tetapi juga sangat penting untuk membentuk karakter yang kuat dalam kehidupan sosial sehari – hari.

“Dalam dunia yang serba terbuka, setiap individu dituntut untuk memiliki kontrol diri yang lebih besar. Puasa Biologis mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan dan menahan diri dari hal-hal yang merugikan,” jelasnya.

Ia juga berharap agar konsep Puasa Biologis dapat dijadikan pedoman dalam pendidikan moral, terutama di kalangan generasi muda.

“Generasi muda kita perlu diberi pemahaman tentang pentingnya pengendalian diri agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki integritas yang kuat,” tutup Prof. Wawan.

Dengan memahami dan mengimplementasikan Puasa Biologis, setiap individu diharapkan dapat lebih bijak dalam mengelola nafsu dan keinginan serta berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih bermoral dan sehat.

( Yuyi Rohmatunisa)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed