Serang, Kemajuanrakyat.id-Sebagai upaya mempererat hubungan antar ulama, cendikiawan Muslim, dan tokoh masyarakat Provinsi Banten serta memperkuat keberadaan AHWA Dunia (Ahlul Halli Wal ‘Aqdi) di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat, digelar acara mudzakarah.
Kegiatan ini dilaksanakan Sabtu, (21/12/ 2024), di Gedung Islamic Center Kompleks Kraton Surosowan, Banten Lama, Kota Serang, Provinsi Banten.
Acara yang berlangsung sejak pukul 08.00 hingga selesai ini bertema “Menata Ekonomi Ummat Berdasarkan Syariat dalam Menghadapi Tantangan Geopolitik Global dan Lokal.”
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat dan tokoh – tokoh penting di Banten, Jakarta dan Jawa Barat, yang turut membahas berbagai isu penting terkait perkembangan daerah dan ekonomi umat.
Di antara hal yang menjadi sorotan dalam diskusi adalah peluang pembentukan Provinsi Banten menjadi Daerah Istimewa Banten (DIB) serta penolakan terhadap pembangunan PIK2 di wilayah Banten.
Topik tersebut semakin relevan dengan wacana yang berkembang di kalangan masyarakat dan para pemimpin ulama, yang menilai bahwa Banten memiliki potensi besar untuk menjadi daerah yang lebih istimewa dan mandiri.
KH. Tb. Fathul Adhim Chatib, Imam Ahlul Halli Wal ‘Aqdi Dunia dan Kordinator AHWA Dunia wilayah Banten, Jakarta dan Jawa Barat, dalam wawancara dengan wartawan menyampaikan pentingnya penerapan syariat Islam secara menyeluruh, baik dalam politik, ekonomi, maupun budaya. Menurutnya, masyarakat Banten harus kembali ke sistem ekonomi yang berbasis syariat, termasuk melalui pengembangan bank wakaf dan penguatan ekonomi umat.
“Masalah ekonomi umat sangat penting, kita harus merubah mindset yang sudah terkontaminasi oleh paham – paham ekonomi sekuler,” kata KH. Tb. Fathul Adhim.
“Bank Muamalat saja masih belum eksis, karena itu, kita harus peduli dan memperkenalkan sistem ekonomi yang lebih sesuai dengan syariat Islam, seperti penggunaan dinar dan dirham,” tambahnya.
Lebih lanjut, KH. Fathul Adhim juga menyinggung mengenai perkembangan wacana pembentukan Daerah Istimewa Banten (DIB), yang diyakini dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ia menyebutkan, “Tegaknya DIB akan memperkuat daya saing Banten, seperti yang kita lihat di Yogyakarta.”
Selain itu dalam acara ini, para peserta juga membahas tantangan yang dihadapi oleh umat Islam dalam menghadapi dinamika politik dan ekonomi global, serta pentingnya kesatuan visi dan langkah bersama dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Acara yang dihadiri oleh tokoh – tokoh penting ini diharapkan dapat membuka peluang bagi perwujudan pembangunan yang lebih berkah dan berkelanjutan di Provinsi Banten, dengan landasan nilai – nilai syariat Islam yang menjadi pedoman utama.
( Yuyi Rohmatunisa)
Komentar