Kemajuan Rakyat, Bekasi
Lembaga Swadaya Masyarakat Komite Anti Mafia Peradilan dan Korupsi Republik Indonesia (LSM-KAMPAK-RI) Yusuf Supriatna,” menyoroti kenerja rekanan pemborong proyek pengaspalan di Kampung Elo Rt 004/004, Desa Suka Manah, Kecamatan, Sukatani diduga asal jadi. Kamis (10/12/2020)
Tim Investigasi divisi Dpn Lsm-Kampak-RI dan rekanan awak media, memantau proyek pengaspalan di Kampung Elo, terkesan asal jadi tanpa memikirkan kualitas kedepannya tanpa menggunakan ATB ,sehingga proyek pengaspalan dikerjakan , tidak dilakukannya penyemprotan terlebih dahulu untuk membersihkan abu kotoran yang ada dijalan.
Saat konfirmasi ke pihak si pekerja soal pengaspalan hanya mengunakan Laston aja Pa, kata pekerja
Ditempat lokasi kegiatan Kami pun meminta keterangan untuk ketinggian aspal brapa tingginya jawab pengawas 4 cm, kata pengawas.
Tim investigasi Lsm-Kampak-Ri melakuka pembuktian, pengukuran hasil pengaspalan hanya tingginya aspal 2 sampai 3 cm, hasil pemadatan oleh alat berat.
Di tempat lokasi kegiatan awak media menemui salah satu warga yang engan disebutkan namanya,” mengatakan ketebalan aspal sangat tipis ya pa, kalau 2 sampai 3 cm, banyak yang dikurangi seperti tidak dibersihkan dulu, sehingga kualitas jalan tersebut diragukan kualitasnya.
Kami sebagai warga setempat serta pengguna manfaat jalan tersebut merasa sangat kecewa ditambah proyek tersebut terkesan tertutup, karena plang proyek tidak terpasang. Kata warga
Di tempat terpisah kami pun mencoba konfirmasi ke driver sub aspal menanyakan Doket atau surat jalan,” untuk surat jalan hanya mengunakan laston pak,.. kat supir
Dilokasi kegiatan terlihat tidak adanya papan informasi kegiatan pada hal sudah dijelasin dalam Undang-Undang RI nomor 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (Kip).
Pekerjaan pengaspalan saya menduga pengaspalan di Kampung Elo, tidak akan kuat lama karna tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan spesifikasi teknis, karena tanpa mengunakan ATB, langsung menggunalan Laston.(H.Rozali.).
Komentar