Serang,Kemajuanrakyat.Id-Ratusan mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Provinsi Banten, KP3B, Senin (28/4/2025). Aksi ini digelar sebagai bentuk protes atas berbagai persoalan nasional yang dinilai tak kunjung diselesaikan oleh pemerintah.
Koordinator Lapangan aksi, Muhamad Ferdansyah Putra menjelaskan bahwa meski momen ini tidak bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional (1 Mei) maupun Hari Pendidikan Nasional, mahasiswa merasa perlu turun ke jalan karena minimnya respons dari pemerintah terhadap tuntutan yang telah disuarakan dalam aksi-aksi sebelumnya.
“Indonesia sedang gelap. Mulai dari kenaikan PPN 12 persen, kelangkaan gas elpiji, efisiensi anggaran hingga persoalan UU TNI. Tidak ada iktikad baik dari pemerintah atau pejabat terkait untuk berdialog atau merespons aksi. Karena itu, kami kembali turun ke jalan,” ujar Ferdan dalam wawancara kepada wartawan.
Aksi ini diikuti lebih dari 300 mahasiswa Untirta dengan sejumlah tuntutan utama. Mereka menolak RUU Polri, menuntut pencabutan UU TNI, serta mendorong revisi terhadap RUU Sisdiknas, RUU Kejaksaan dan RUU Kemenkumham. Selain itu, mahasiswa juga menyoroti proyek strategis nasional (PSN) PIK 2 yang meski statusnya telah dicabut, tetap menyisakan persoalan di lapangan termasuk konflik lingkungan di wilayah Cibetus.
“Banyak masyarakat di Banten yang masih miskin dan konflik lingkungan belum selesai. Tapi program dan kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada rakyat. Tidak ada prioritas yang jelas,” tegas Ferdan.
Aksi berlangsung damai dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Para mahasiswa berharap aksi ini menjadi peringatan bagi pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
(Yuyi Rohmatunisa)
Komentar